Main Article Content
Abstract
Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV belum memuaskan. sebagian besar dari mereka mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini disebabkan guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran, guru masih lebih suka mengajar dengan metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered instruction). Untuk mengatasi masalah tersebut guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). yang dipadukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe MAM (Make A Match). Model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor kepala. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Model pembelajaran kooperatif tipe MAM (Make A Match) atau mencari pasangan dimana model pembelajaran ini siswa diajak mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Surian Kecamatan Haruai dengan dua siklus tindakan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 12 orang terdiri dari 6 orang peserta siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 aktivitas siswa adalah 54% sedangkan pada pertemuan 2 adalah 65% sehingga terjadi peningkatan 11%, meningkat lagi 9% pada siklus II pertemuan 1 hingga aktivitas siswa mencapai 74%. Pada pertemuan 2 terjadi peningkatan 9% sehingga aktivitas siswa mencapai 83% dengan kategori sangat baik. Data hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan rata-rata 62 dengan ketuntasan klasikal hanya 58% meningkat pada pertemuan 2 rata-rata kelasnya menjadi 63 dengan ketuntasan klasikal 67%. Pada siklus II pertemuan 1 dengan rata-rata 68 dengan ketuntasan klasikal hanya 75% meningkat pada pertemuan 2 rata-rata kelasnya menjadi 85 dengan ketuntasan klasikal 92%.