Main Article Content

Abstract

Salah satu kemampuan profesional yang harus dimiliki guru dalam mengelola pembelajaran di kelas adalah kemampuan untuk menyusun perencanaan pembelajaran yang sistematis dan aplikatif dan kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, tidak semua guru sudah dengan baik mampu dalam menyusun perencanaan dan malaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien di kelas. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk memberikan pembinaan kepada guru-guru melalui supervisi akademik. Supervisi akademik yang dilakukan adalah sebagai upaya optimalisasi kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran karena sesuai dengan pengertiannya, supervisi akademik merupakan kegiatan memberikan bimbingan dan pembinaan kepada tenaga pendidik (guru) untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik.  Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah tiga orang Guru di SMP Negeri 2 Jaro Kecamatan Jaro. Pengamatan dilakukan pada 2 aspek, yaitu rencana proses pembelajaran (RPP) dan proses belajar-mengajar (PBM). Hasil penelitian menunjukkan, optimalisasi kemampuan guru dalam kegiatan belajar-mengajar (ditinjau dari kemampuannya menyusun perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan proses belajar-mengajarnya) terbukti dapat ditingkatkan melalui supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMP Negeri 2 Jaro Kecamatan Jaro. Hasil supervisi akademik menunjukkan bahwa dari tiga orang Guru di SMP Negeri 2 Jaro Kecamatan Jaro, untuk aspek PBM, pada Siklus 1 pertemuan 1 persentase nilai rata-rata 59% dengan klasifikasi “Cukupâ€,dan pada pertemuan 2 persentase nilai rata-rata 69.3 dalam kreteria Baik, sedangkan pada Siklus 2 persentase nilai rata-rata pada pertemuan pertama 78.7% dengan klasifikasi “Baik†dan pada pertemuan kedua memperoleh nilai rata-rata 90 dengan kreteria Baik Sekali. Dengan demikian, terjadi peningkatan, baik dari segi kualitas, yaitu dari klasifikasi “cukup†menjadi “Baik Sekaliâ€, maupun dari segi kuantitas, yaitu nilai rata-rata dari 59% menjadi 90%.

Article Details