Main Article Content

Abstract

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Sebab dalam kegiaatan belajar mengajar, mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Apakah penerapan model pembelajaran tuntas dapat meningkatkan Prestasi Belajar Matematika materi Lingkaran (b) Bagaimanakah pengaruh model Pengajaran tuntas dalam meningkatkan Prestasi belajar Mata Pelajaran Matematika (Matematika) pada materi Masa Dinas Al-Ayyubiyah? Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar Matematika pada materi Lingkaran, khususnya di SMPN 1 Murung Pudak Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong, salah satunya yaitu dengan menerapkan model pengajaran tuntas. Dengan menerapkan metode pembelajaran ini diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Tujuan penelitian tindakan ini adalah: (a) Ingin mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Matematika materi Lingkaran setelah diterapkannya model pengajaran tuntas. (b) Ingin mengetahui pengaruh model pengajaran tuntas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Lingkaran. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMPN 1 Murung Pudak Kecamatan Tanta Kabupatean Tabalong tahun pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan ke 1 sampai siklus II pertemuan ke 2 yaitu, siklus I pertemuan ke 1 (28,00%), siklus I pertemuan ke 2 (44,00%), siklus II pertemuan ke 1 (64,00%), siklus II pertemuan ke 2 (92,00%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pengajaran tuntas dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Siswa Kelas VIII SMPN 1 Murung Pudak Tahun pelajaran 2017/2018, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Matematika.

Keywords

Motivasi dan Hasil Belajar, model Pengajaran tuntas

Article Details

References

  1. Baharuddin, B., & Dalle, J. (2019). Transforming Learning Spaces for Elementary School Children with Special Needs. Journal of Social Studies Education Research, 10(2), 344–365.
  2. Dalle, J., Hastuti, D., & Prasetya, M. R. A. (2021). The Use of an Application Running on the Ant Colony Algorithm in Determining the Nearest Path between Two Points. Journal of Advances in Information Technology, 12(3). https://doi.org/10.12720/jait.12.3.206-213
  3. Dalle, J., Hayat, A., Akrim, A., Tirtayasa, S., Sulasmi, E., & Prasetia, I. (2020). The influence of accounting information system and energy consumption on carbon emission in the textile industry of indonesia: Mediating role of the supply chain process. International Journal of Energy Economics and Policy, 11(1), 536–543.
  4. Dalle, J., Raisinghani, M. S., Putra, A. P., Suriansyah, A., Sutarto, H., & Sahara, B. (2021). A Technology Acceptance Case of Indonesian Senior School Teachers: Effect of Facilitating Learning Environment and Learning Through Experimentation. International Journal of Online Pedagogy and Course Design, 11(4).
  5. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
  6. Hamalik, O. (1994). Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
  7. Hamalik,Oemar. (2000). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
  8. Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. (1988). The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.
  9. Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
  10. Ngalim, P. M. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  11. Nur, M. (2001). Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.
  12. Poerwodarminto. (1991). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bina Ilmu.
  13. Purwanto, N. (1988). Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya.
  14. Rustiyah, N.K. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
  15. Sardiman, A. M. (2006). Interaksi dan Prestasi belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
  16. Sukidin. (2002). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
  17. Suryosubroto, B. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineksa Cipta.
  18. Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.