Main Article Content

Abstract

Hasil observasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Banjarmasin, ditemukan hasil belajar melakukan analisa kulit
wajah yang bermasalah pada perawatan kulit wajah dengan teknologi masih rendah hal ini dikarenakan beberapa faktor
diantaranya kemampuan siswa dalam menalar pola serta penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat sehingga
pembelajaran kurang berjalan dengan maksimal dan optimal. Oleh karena itu penting dilakukan perbaikan melalui penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran bertukar pasangan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa yang dilaksanakn dalam dua siklus dimana tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X Tata Kecantikan SMKN 4 Banjarmasin yang berjumlah 36 orang, yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan
32 orang perempuan. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa yang berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data aktivitas
guru dan data aktivitas siswa diperoleh melalui obsevasi yang direkamkan pada lembar observasi serta data hasil belajar siswa
diperoleh melalui tes tertulis berupa evaluasi hasil kerja siswa dan evaluasi akhir dan formatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa meningkat melalui penerapan model bertukar pasangan. Oleh
karena itu disarankan kepada guru, agar secara bertahap dan berkesinambungan mengkaji pola dan strategi pembelajaran yang
tepat dalam upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran dimana salah satunya adalah model bertukar pasangan yang telah
terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Article Details

References

  1. Abdulhak, I. (2000). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta :
  2. Grafindo.
  3. Anggoro, T. (2007). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas
  4. Terbuka.
  5. Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Ke-
  6. 2. Jakarta : Rineka Cipta.
  7. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran.Cetakan Ke-3.
  8. Bandung: Alfabeta.
  9. Badan Nasional Standar Pendidikan. (2009). Undang-Undang
  10. Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 31 tentang
  11. Pendidikan. Surabaya: Wacana Intelektual.
  12. Badan Nasional Standar Pendidikan. (2009). Undang-Undang No.
  13. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  14. Surabaya: Wacana Intelektual
  15. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.(2010). Belajar dan
  16. Pembelajaran. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.
  17. Djamarah, S. B. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka cipta
  18. Ernawaty & Kune, S. (2009). Ikhtisar Filsafat Pendidikan.
  19. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
  20. Gunawan, R. (2011). Pendidikan MATERI. Bandung: Alfabeta.
  21. Hisnu, T. P. W. (2008). Ilmu Pendidikan Kewarganegaraan.
  22. Jakarta: pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
  23. Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan
  24. Aplikasinya. Bandung: PT. Refika Aditama.
  25. Nuryanti, L. (2008). Psikologi Anak. Jakarta : PT. Indeks
  26. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
  27. 1945
  28. Rusdayanto, F. (2010). Potret Buram Pendidikan Kita. Jakarta: PT.
  29. Pena Emas.
  30. Rusman. (2011). Model-model pembelajaran mengembangkan
  31. Profesionalisme Guru. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
  32. Sardiman. (2008). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.
  33. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  34. Sanjaya,W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem
  35. Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
  36. Sanjaya, W. (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
  37. Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
  38. Satori, D. (2008). Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
  39. Saud, S. U. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  40. Semiawan, C. (2008). Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan
  41. Sekolah Dasar. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang.
  42. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang
  43. mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
  44. Solihatin, E. & Raharjo. (2007). Cooperative Learnig Analisis
  45. Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
  46. Suprijono, A. (2010). Cooperatif Learning. Jakarta : Kencana
  47. Yudistira.
  48. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
  49. Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya Pada
  50. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana
  51. Prenada Media Group
  52. Wardhani, I. &Wihardit, K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas.
  53. Jakarta: Universitas Terbuka