Main Article Content
Abstract
Berhasil tidaknya pendidikan di sekolah bukan hanya dilihat dari kuantitas lulusan peserta didik akan tetapi yang lebih penting adalah kualitas peserta didik dilihat dari potensinya dalam mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki. Rendahnya kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muara Uya mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka pemecahan masalah tersebut adalah PTK dengan model pembelajaran Time Token Arends. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan guru dan meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Setting Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muara Uya pada siswa kelas VII yang berjumlah 23 orang siswa. Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus, siklus I dua kali pertemuan dan siklus II dua kali pertemuan. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Time Token Arends dapat meningkatkan kemampuan berbicara sisiwa dalam pembelajaran di kelas, yang didapat sebesar 50,7%. dan nilai meningkat pertemuan kedua adalah sebesar 62,0%. Untuk siklus II pada pertemuan pertama nilai meningkat menjadi 71,9% dan pada pertemuan kedua menjadi 84,8%. Penggunaan model Time Token Arends dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada Pertemuan akhir siklus I rata-rata nilai diperoleh siswa adalah 62 kemudian meningkat di Akhir pertemuan siklus II menjadi 83. Sedangkan untuk ketuntasan belajar, pada pertemuan pertama ketuntasan belajar siswa sebesar 39% dan pada akhir pertemuan menjadi 100%.Bertolak dari temuan ini dikemukakan beberapa saran, yiatu (1) Hendaknya siswa dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri secara optimal dan mandiri; (2) Hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. hal tersebut juga harus didukung oleh aktivitas guru dalam menggunakan model pembelajaran. Dan dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya guru merancang RPP yang disesuaikan dengan konsep pelajaran yang akan disampaikan, dapat memperhitungkan segala keperluan yang akan disiapkan untuk menunjang jalannya pembelajaran; (3) Untuk Pengawas/ Kepala Sekolah, dapat menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam membina guru.
 Kata-kata kunci: Kemampuan guru, media pembelajaran, dan supervisi dengan teknik kunjungan antar kelas